Gaya Merokok, Salah Satu Cara Ungkap Kepribadian

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa, gaya merokok seseorang mencerminkan kepribadiannya. Ini bukan sebuah lolucon atau humor saja, tetapi ini adalah sebuah fakta dan ilmiah. Jika anda tidak percaya, silahkan teliti sendiri, dengan memperhatikan orang-orang disekitar anda yang merokok.
Coba bandingkan hasil analisis dibawah ini dengan hasil yang anda dapatkan dari penelitian orang-orang disekitar anda yang merokok.

Cara Membuang Asap Rokok

Dari cara membuang asap rokok kita dapat mengetahui bagaimana kondisi kejiwaan sekarang (saat ini) bagi seseorang yang sedang merokok. Kondisi perokok disini dalam keadaan rileks, tidak dalam keadaan bekerja. Rileks disini bisa dalam keadaan santai, ngobrol, diskusi dan lain-lain, tetapi bukan dalam keadaan yang membutuhkan perhatian dan ketelitian yang tinggi.

  • Jika seseorang membuang asap rokoknya mendongak keatas (menyemburkan keatas): Ini bisa diartikan bahwa orang tersebut sedang berpikir dan mencari ide. Berusaha memecahkan masalah yang sedang dalam perhatiannya.
  • Jika asap rokoknya disemburkan datar : Diartikan bahwa orang tersebut membutuhkan ketenangan, berusaha menjaga dan melanjutkan ide-idenya yang sudah didapatkan sebelumnya. Jika dalam keadaan diskusi, orang yang menyemburkan asap rokoknya secara datar, akan berusaha mempertahankan ide-idenya, atau setuju dengan ide-ide yang menurutnya masuk akal.
  • Jika asap rokoknya disemburkan sambil menunduk (kebawah): Dapat diartikan bahwa, orang tersebut dalam keadaan tertekan, ada masalah yang dianggapnya rumit. Dan jika dalam keadaan berdiskusi, biasanya orang seperti ini menganggap idenya tidak patut lagi dipertahankan. Dia cenderung setuju dengan pendapat orang lain. Bisa juga, orang yang sering melakukan gaya membuang asap rokok seperti ini, merasa malu dengan sesuatu masalah yang sedang dihadapi.

Cara Membakar dan Mematikan Rokok

Kepribadian orang yang merokok bisa juga dilihat pada cara membakar dan mematikan rokok.

  • Jika orang yang membakar rokoknya secara dengan tergesa-gesa, bahkan karena sangat tergesa-gesanya, biasanya tempat koreknyapun dia lupa dimana disimpan, ini dapat dibaca bahwa orang tersebut dalam keadaan ada masalah yang dianggapnya serius. Dalam teori psikoanalisa, ini dikenal dengan nama “defend mechanism” (mekanisme pertahanan diri), dimana seseorang jika menghadapi masalah, terkadang mengalihkan perhatiannya pada sesuatu hal yang bisa membuatnya kembali normal. Salah satunya adalah dengan merokok. Ini dapat menjelaskan bahwa, mengapa seseorang yang sedang berusaha berhenti merokok, jika menghadapi masalah yang besar dan membuatnya stress kadang akan kembali merokok. Merokok disini adalah salah satu defend mechanism (pertahanan diri) dalam bentuk melarikan diri kepada sesuatu hal yang dianggapnya paling cocok untuk melupakan masalahnya yang sedang dihadapi.
  • Cara mematikan rokok dengan memegang ujung rokok sambil memberikan sedikit kekuatan untuk mematikan apinya: Ini dapat diartikan bahwa, orang tersebut sudah final dengan apa yang dipikirkannya. Jika dalam keadaan berdiskusi, berarti dia sudah sepakat dengan apa yang sedang dibicarakan. Mematikan rokok dengan memberikan kekuatan mencerminkan persetujuannya yang kuat dan memberikan ketegasan.

Cara Membuang Puntung Rokok

Analisis kepribadian seorang perokok juga bisa dilihat dari cara membuang puntung rokoknya.

  • Membuang puntung rokoknya kebawah disertai kekuatan untuk membuangnya, diartikan bahwa orang tersebut adalah:, bahkan kemungkinan bisa otoriter. Disiplin yang tinggi, dan biasanya tidak suka basa basi.
  • Membuang puntung rokok keatas dengan centingan jari, bisa diartikan bahwa orang tersebut adalah orang yang mau jiwanya bebas, tidak terikat. Orang seperti ini adalah cirri-ciri dari orang yang kreatif. Tetapi, dari sisi negatifnya, orang ini kadang melanggar aturan dan susah diatur, tidak ada jadwal dan perencanaan dalam hidupnya.

Catatan tambahan:

Satu lagi, yaitu membuang puntung rokok sembarangan: Kemungkinan orang seperti ini susah membedakan antara tempat sampah yang nyata dengan yang ilusi. ini dapat diartikan bahwa orang tersebut tidak lagi mempunyai kepribadian, karena segala tempat sudah dianggapnya tempat sampah.

Share